Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Unsur Atau Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot Beserta Contohnya

Halo para sobat pelajar indonesia, berikut ini adalah penjelasan tentang unsur atau kaidah kebahasaan teks anekdot beserta contohnya. Semoga artikel ini dapat membantu teman-teman semuanya atau hanya sekedar untuk menambah wawasan materi bahasa indonesia. Simak langsung penjelasannya dibawah ini.
Unsur Atau Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot Beserta Contohnya


Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

Kaidah yang dimiliki anekdot, antara lain :
  • Menggunakan waktu lampau. Contoh : Saya menemukannya semalam.
  • Menggunakan pertanyaan rotoris. Contoh : Apakah kamu tahu?
  • Menggunakan kata sambung (konjungsi) waktu. Contoh : Kemudia, setelah itu, dll.
  • Menggunakan karta kerja. Contoh : Pergi, tulis, dll.
  • Menggunakan kalimat perintah. Contoh : Tutuplah pintu itu!
  • Menggunakan kalimat seru. Contoh : Kembalikan uangku!

Teks Anekdot Juga Menggunakan

Bahasa Kiasan
Bahasa kiasan adalah kata yang diumpamakan, contohnya "Wajahnya bagaikan rembulan".

Pertanyaan Retoris
Pertanyaan retoris merupakan pertanyaan yang tidak perlu dijawab "Mana ada pejabat yang jujur di zaman gila seperti saat ini?".

Bahasa Gaul
Ya Bahasa Gaul, seperti yang kalian ketahui contoh bahasa gaul seperti apa (Gue, Loe, dll)

Kata Sindirian
Kata sindirian berfungsi sebagai menyindir orang dengan halus

Konjungsi
Konjungsi yang sering dipakai di teks anekdot adalah sebagai berikut "lalu, maka, setelah, kemudian"

Kalimat Minor
Kalimat yang terdiri dari 1 unsur penting, contohnya "Adil!!!"

Contoh Teks Anekdot

Hukum Penjara Seumur Hidup untuk Pencuri Ikan
Abstraksi
Ada seorang nelayan muda yang baru saja dijebloskan ke dalam penjara.

Orientasi
Pada hari pertama ia mendekam di penjara, napi sebelahnya menanyakan perihal kenapa ia sampai dipenjara :
Napi : "Kamu masih muda kok sudah masuk penjara, kejahatan apa yang telah kamu lakukan?"
Nelayan : "Saya hanya mencuri ikan"
Napi : "Terus kamu divonis berapa tahun?"
Nelayan : "Hanya divonis hukuman seumur hidup dengan masa percobaan 2 tahun."

Krisis
Dengan rasa heran, si napi itu menanyakan lebih jauh lagi karena ini terbilang aneh
Napi : "Cuman mencuri ikan kamu bisa dihukum seberat ini? Memang ikan apa yang telah kamu curi? Paus langka?"
Nelayan : "Begini, aku mencoba membom ikan di dalam waduk dengan sebuah detonator atau bom kecil. Kemudian berhasil, ada 3 ekor ikan mengambang di permukaan air setelah alat yang saya gunakan meledak"
Napi : "Wah kalau cuman itu harusnya beberapa hari saja, tidak sampai seumur hidup dong?!"
Nelayan : "Belum selesai, permasalahannya adalah setelah ikan yang mengapung, tak lama kemudian ada 2 mayat penyelam yang ikut mengapung!"

Reaksi
Napi : "Wahahaha pantas saja kamu masuk penjara, ternyata tidak hanya ikan yang berhasil kamu bom. Bahkan penyelam yang tak bedosa saja ikut terkena bom"

Koda
Gelak tawa mereka mulai mereda. Setelah perbincangan singkat mengenai perihal si nelayan muda masuk penjara dan divonis seumur hidup mereka melanjutkan perbincangan dengan pembahasan lain.

Demikianlah penjelasan singkat dari unsur atau kaidah kebahasaan yang terkandung dalam teks anekdot, semoga dapat membantu para pembaca/pelajar semuanya

2 komentar untuk "Unsur Atau Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot Beserta Contohnya"